SumberTenaga Eksogen. Berikut beberapa sumber tenaga eksogen di antaranya, 1. Atmosfer. Atmosfer dan segala komponennya merupakan salah satu sumber tenaga eksogen yang paling sering terlihat di permukaan bumi. Suhu udara, kelembaban, serta angin menjadi komponen-komponen atmosfer yang menjadi sumber dari tenaga eksogen. Tahukah anda ?? salah satu faktor pembentuk permukaan bumi yaitu dengan adanya pengaruh tenaga eksogen, diantara tenaga eksogen yaitu pelapukan, erosi, sedimentasi, dan longsoran. Pada kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang pengertian pelapukan, jenis pelapukan, serta contohnya secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Pengertian Pelapukan Pelapukan adalah suatu peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, ataupun secara biologis. Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama. Semua proses pelapukan umumnya dipengaruhi oleh cuaca. Batuan yang sudah mengalami suatu proses pelapukan akan berubah menjadi tanah. Jika tanah tersebut tidak bercampur dengan mineral lainnya, maka tanah tersebut dinamakan tanah mineral. Baca Juga Pengertian Batuan Beserta Jenis Dan Contohnya Berikut ini adalah pengertian pelapukan menurut para ahli, sebagai berikut Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah belahan, penghancuran, transformasi batuan, dan mineralmineral penyusunnya menjadi materi lepas regolit di permukaan bumi. Hanafiah, 2005 Proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan yg berasal dari tumbuhan dan binatang oleh aktivitas jamur dan jasad renik lain Kamus Besar Bahasa Indonesia The processes by which rock is broken into smaller pieces by the action of the weather–proses dimana batu dipecah menjadi potongan kecil oleh aksi cuaca– Cambridge Dictionary Disintegration or alteration of rock in its natural or original position at or near the Earth’s surface through physical, chemical, and biological processes induced or modified by wind, water, and climate–disintegrasi atau perubahan batuan dalam posisi alami atau asli pada atau dekat permukaan bumi melalui fisik, kimia, biologi dan proses induksi atau dimodifikasi oleh angin, air, dan iklim— Encyclopedia Britannica The action of the weather conditions in altering the color, texture, composition, or form of exposed objects; specifically the physical disintegration and chemical decomposition of earth materials at or near the earth’s surface –aksi kondisi cuaca dalam mengubah warna, tekstur, komposisi, atau bentuk benda terkena; khususnya disintegrasi fisik dan dekomposisi kimia bahan bumi pada atau dekat permukaan bumi—Encyclopedia Britannica dictionary Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi Wikipedia Indonesia Pelapukan adalah proses hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus. Pelajaran IPA-Fisika Bilingual SMP/MTs Kelas IX2 Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi lebih kecil/hancur. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X 3 Pelapukan adalah peristiwa penghancuran atau pengrusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan. Geografi untuk SMA/MA Kelas X4 Jenis-Jenis Pelapukan Berdasarkan penyebabnya, proses pelapukan bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut Pelapukan Mekanis atau Fisis Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah Pelapukan yang bersifat merombak batuan tanpa ada perubahan kimia paada mineral-mineral penyusunnya. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini Baca Juga Pengertian Erosi Serta Metode Konservasi Tanah Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam Penghancuran batuan terjadi akibat perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Pada siang hari suhu sangat panas sehingga batuan mengembang. Sedangkan pada malam hari temperatur turun sangat rendah dingin. Penurunan temperatur yang sangat cepat itu menyebabkan batuan menjadi retak-retak dan akhirnya pecah, dan akhirnya hancur berkeping- keping. Pelapukan seperti ini bisa kita perhatikan di daerah gurun. Di daerah Timur Tengah Arab temperatur siang hari bisa mencapai 60 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari turun drastis dan bisa mencapai 2 derajat Celcius. Atau pada saat turun hujan, terjadi penurunan suhu, yang menyebabkan batuan menjadi pecah. Insolasai Di daerah padang pasir atau gurun, ketika panas terik kemudian tiba-tiba turun hujan, terjadilah penurunan suhu yang tiba-tiba pula. Pada saat itu kerutan berlangsung sangat tiba-tiba pula, sehingga hancurlah butiran batu gurun dengan irungan suara yang berdentang. Pelapukan mekanik jenis ini dinmakan Insolasi. Akibat pembekuan air Sebagian batu memlikin celah retakan didalamnya sebagai akibat gaya-gaya tektonik bumi. Air hujan akan masuk dan menggenang pada celah-celah batu tersebut. Ketika terjadi penurunan suhu sampai beberapa derajat di bawah nol, maka air dida;am batu akan berunah menjadi es. Karna es bervolum lebih besar daripada air, maka es akan memperbesar retakan batuan. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka lama kelamaan batuan tersebut akan pecah menjadi beberapa potong. Warna mineral Perbedaan warna mineral pembentuk bauan akan menyebabkan perbedaan pemuaian minral-mineral itu saat mengalami kenaikan suhu. Akibatnya bidang perabatasan astara mineral-mineral itu akan retak dan akhirnya akan pecah. Pelapukan glasial Di daerah kutub terjadi pelapukan juga yang dinamakan pelapukan glasial yang disebabkan perubahan suhu dan pembekuan air. Pelapukan Kimiawi Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, karbonasi, dan dehidrasi atau penguapan. Pelapukan kimiawi selain mengubah bentuk dari batuan dan juga merubah struktur kimianya. Contoh pelapukan kimiawi yang banyak terjadi di daerah tropik adalah pelapukan di gua gamping. Pada pelapukan ini terjadi proses pelarutan dan penguapan yaitu CaCo3 dilarutkan menjadi CaHCO3, kemudian di dalam gua, larutan itu akan menguap sehingga CaCO3 yang baru, berbentuk stalaktit dan stalagmit. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur. Baca Juga Pengertian, Jenis, Dan Penyebab Terjadinya Tanah Longsor Beserta Cara penjegahannya Lengkap Karren Di daerah kapur biasanya terdapat celah-celah atau alur-alur sebagai akibat pelarutan oleh air hujan. Gejala ini terdapat di daerah kapur yang tanahnya dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya terdapat lubang kecil yang disebut karren. Ponor Ponor adalah lubang masuknya aliran air ke dalam tanah pada daerah kapur yang relatif dalam. Ponor dapat dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu dolin dan pipa karst. Dolin adalah lubang di daerah karst yang bentuknya seperti corong. Dolin ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu dolin korosi dan dolin terban. Dolin korosi terjadi karena proses pelarutan batuan yang disebabkan oleh air. Di dasar dolin diendapkan tanah berwarna merah terra rossa. Sedangkan dolin terban terjadi karena runtuhnya atap gua kapur. Gejala karst berikutnya adalah pipa karst yang bentuknya seperti pipa. Gejala ini terjadi karena larutnya batuan kapur oleh air. Karena terjadi proses pelarutan batuan, maka disebut pipa karst korosi. Namun jika terjadi karena tanah terban, pipa karst itu disebut pipa karst terban atau disebut juga yama-type. Pelapukan Organis/Biologis Kita pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Kita juga pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Baca Juga Pengertian Biosfer – Faktor, Pencemaran, Tata Ruang Hidup, Sumber Daya, Contohnya Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut. Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan Ada dua hal yang mempengaruhi proses pelapukan yaitu daerah atau batuan yang akan lapuk dan tenaga yang melapukkan. Kecepatan pelapukan ditentukan oleh beberapa hal,antara lain Tingkat kekuatan dan kekompakan batuan Topografi/kemiringan lereng Keadaan vegetasi organisme lain yang ada Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan Dilihat dari tenaga yang menyebabkan pelapukan kecepatan pelapukan di tentukan oleh beberapa hal,antara lain Kekuatan air, angin, atau cairan gletser yang mengalir Unsur kimia yang terkandung di dalam tenaga pelapuk Organisme yang dapat merusak lahan, serta Temperatur Dampak yang Ditimbulkan oleh Pelapukan Dampak Positif Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang indah dan menjadi objek wisata, contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat9 Pelapukan di daerah kapur dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalaktit, dan stalagmit, yang dapat menjadi tujuan wisata, contoh Goa Maharani, Lamongan Dampak Negatif Sebagai tenaga destruktif, pelapukan merusak batu-batuan termasuk bangunan-bangunan, sehingga sangat merugikan manusia Pelapukan juga dapat merusak batu-batu candi sehingga sangat merugikan manusia Baca Juga Pengertian Tanah Beserta Proses Dan Fungsinya Cara Mengatasi Pelapukan Pelapukan pada Kayu Cara mencegah atau memperlambat pelapukan kayu sebagai berikut. Kayu dikeringkan dengan alat khusus dioven untuk menurunkan kadar air. Kayu dilapisi cat atau pernis untuk mengurangi penyerapan air. Kayu ditempatkan di ruangan yang tidak lembab. Kayu diberi zat anti rayap. Pelapukan pada Batuan Jika kalian mempunyai patung atau benda-benda yang terbuat dari batu maka hendaknya jangan menaruh patung tersebut di alam terbuka. Karena panas matahari dan cuaca yang berubah-ubah akan mengakibatkan benda Anda yang terbuat dari batu tersebut akan cepat lapuk dan pecah. Pelapukan juga akan menyebabkan perpecahan pada candi yang diakibatkan oleh lumut serta unsur-unsur alam lainnya. Untuk itu maka membersihkan lumut yang ada pada dinding-dinding candi akan membantu memperlambat pelapukan serta dapat mempertahankan keindahan candi tersebut. Daftar Pustaka Bahpari., Mulya. 2006. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta Penerbit Erlangga. Endarto, Danang., dkk. 2006. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta Grahadi. Hanafiah, A. K. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta Raja Grasindo Persada. Irawan, Etsa Indra., Sunardi. 2008. Pelajaran IPA-Fisika BILINGUAL Untuk SMP/MTs Kelas IX. Bandung Yrama Widya. Rachmat., dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs kelas VII. Karanganyar Graha Multi Grafika Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Adapunsejumlah elemen fisika yang akan mengakibatkan terjadinya pelapukan antara lain ialah sebagai berikut: Suhu udara Topografi Pemuaian Pembekuan air Itulah sejumlah faktor yang bisa mendorong terjadinya pelapukan fisika. Keberadaan faktor- hal tersebut sangat urgen demi terjadinya pelapukan secara fisika ini.
11/12/2021 by Elaina Pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah? akar tumbuhan menembus batu, sehingga batu terbelah serasah daun dimakan dan dihancurkan oleh luing batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim terbentuknya stalaktit di gua kapur Semua jawaban benar Jawaban C. batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim. Dilansir dari Ensiklopedia, pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim. Baca JugaCara-cara yang ditempuh agar tujuan tercapai merupakan bagian dari struktur prosedur yang disebut?Pokok pikiran ketiga dari pembukaan UUD 1945 yaitu Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas?AllahuAkbar adalah bacaan?Penduduk dusun A berjumlah orang. Setiap tahun penduduk dusun itu bertambah 3000 orang. Penduduk dusun B berjumlah orang dan setiap tahunnya berkurang orang . Berapa tahun lagi kedua dusun itu mempunyai jumlah penduduk yang sama?Contohkegiatan gotong royong yang dilandasi semangat kerja sama misalnya manunggal sakato di daerah? Leave a Comment CommentName Email Website Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
terjawab• terverifikasi oleh ahli Pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah . A. Akar tumbuhan menembus batu, sehingga batu terbelah B. Serasah daun dimakan dan dihancurkan oleh luing C. batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim D. Terbentuknya stalaktit di gua kapur Contoh bakteri pengikat nitrogen di dalam tanah adalah
- Pelapukan adalah proses penghancuran atau perubahan batuan atau sedimen pada permukaan Bumi. Pelapukan dibedakan menjadi tiga berdasarkan faktor penyebabnya, yakni pelapukan biologi, pelapukan fisika, dan pelapukan dipicu oleh faktor yang berbeda, pelapukan diawali dengan batu yang berubah menjadi butiran batu kemudian menjadi lebih kecil lagi hingga terbentuk gumpalan tanah. Pelapukan biologi Dilansir dari Sciencing, pelapukan biologis adalah pelapukan adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme seperti bakteri. Pelapukan biologis dapat bekerja sama dengan pelapukan fisika dengan melemahkan batuan atau memaparkannya pada kekuatan pelapukan fisika atau kimia. Baca juga Sifat Fisika Tanah, dari Tekstur hingga Warna TanahPenyebab pelapukan biologi Pelapukan biologi disebabkan oleh aktivitas organisme dan mikroorganisme seperti hewan, tumbuhan, manusia, dan lumut. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab pelapukan biologi 1. Aktivitas hewan Hewan dapat berkontribusi pada pelapukan. Misalnya, hewan dapat berjalan di atas batu, merusaknya, atau mengikis permukaan batu. Hewan penggali seperti luak dapat memecah batu di bawah tanah atau membawanya ke permukaan sehingga batu tersebut terkena kekuatan pelapukan lainnya. Beberapa hewan langsung menggali ke dalam batu. Cangkang piddock adalah moluska, berkerabat dekat dengan kerang, yang menggunakan cangkangnya untuk membuat lubang di batu sebagai tempat tinggal. 2. Aktivitas manusia Aktivitas manusia juga dapat menyebabkan terjadinya pelapukan biologis. Baca juga Apa Itu Mudflow dan Perbedaannya dengan Tanah Longsor
Pelapukanberikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah. answer choices . terbentuknya stalaktit di gua kapur. batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim Proses di dalam tubuh yang sangat membantu pelapukan batuan secara kimia adalah . answer choices . ekspirasi. fotosintesis. reproduksi. respirasi. Tags: Question 16 . SURVEY . 30
Pelapukan merupakan proses pemusnahan batuan dari bentuk bongkahan menjadi granula yang sangat kecil. Pelapukan tersebut terbentuk melewati proses pelicinan batuan oleh daya eksogen. Di kawasan iklim tropis, air dan suhu yang sangat berpengaruh efek dari proses pelapukan batuan. Batuan yang mendapati pelapukan akan berganti berupa tanah, ketika tanah tersebut tidak bergabung dengan mineral lainnya maka tanah tersebut ialah tanah mineral. Proses Terjadinya Pelapukan Proses terjadinya pelapuka umumnya disebabkan oleh pengaruh cuaca suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin. Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis. Pelapukan merupakan tenaga perombak pengkikisan oleh media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa Sinar matahari Air Gletser reaksi kimiawi kegiatan makhluk hidup organisme Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan Dibawah ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan, antara lain Pengaruh struktur batuan terhadap pelapukan Yang dimaksud dengan struktur batuan disini adalah segala sifat fisis dan kimiawi batuan yang menyebabkan batuan yang satu berbeda dengan batuan lain. Sifat fisis misalnya kekerasannya, warnanya, belahannya, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan sifat kimiawi misalnya susunan unsur-unsur atau mineral-mineral pembentuknya. Batu kapur mempunyai sifat fisis dan susunan kimiawi yang berbeda dengan batuan andesit atau dengan basalt. Batuan-batuan tadi mempunyai daya tahan yang berlainan terhadap pengaruh cuaca, jadi berbeda daya tahannya terhadap pelapukan. Batuan yang pejal atau kompak mempunyai daya tahan terhadap pelapukan yang berbeda dengan batuan yang berpori poreus. Pengaruh iklim terhadap pelapukan Faktor ini ada yang mendorong untuk mempercepat proses pelapukan dan ada pula yang kurang mendorong. Pada umumnya iklim yang panas dan lembab, lebih cepat melapukan batuan dari pada iklim lainnya. Selain dari pengaruh terhadap tingkat kecepatan proses pelapukan batuan, iklimpun berpengaruh terhadap macam pelapukan yang berlangsung. Agaknya pelapukan kimia lebih penting di daerah humid dari pada di daerah arid, sedangkan pelapukan fisis di daerah arid lebih penting dari pada di daerah humid. Namun hal ini tidak berarti bahwa jenis pelapukan lainya tidak terjadi. Jadi jenis batuan yang sama dengan sifat-sifat fisis dan kimia yang sama akan mengalami pengaruh iklim yang berbeda. Pengaruh topografi terhadap pelapukan Pengaruh topografi terhadap pelapukan kebanyakan dalam bentuk tidak langsung. Makin curam kemiringan suatu lereng makin mudah hasil pelapukan mengalami pengangkutan. Akibatnya di tempat itu hanya akan terdapat lapisan hasil pelapukan yang tipis saja atau sama sekali tidak ada. Oleh karena batuan induk tidak tertutup oleh lapisan hasil pelapukan, maka pengaruh cuaca tidak terhambat dan proses pelapukan pun berlangsung terus. Lain halnya yang terjadi pada lereng yang landai. Disini hasil pelapukan tetap tinggal pada tempatnya menutupi batuan induk dengan lapisan yang makin lama makin tebal. Dengan demikian pengaruh cuaca terhadap batuan induk semakin kecil pula. Ini berarti mengurangi kecepatan pelapukan batuan di tempat itu. Disamping pengaruhnya terhadap pengangkutan hasil pelapukan, maka topografi juga mempengarui suhu, jenis/jumlah curah hujan, serta jenis jumlah tumbuh-tumbuhan. Semuanya itu secara tidak langsung mempengaruhi macam dan jenis pelapukan yang terjadi di tempat itu. Semakin tinggi letak suatu tempat di permukaan bumi, maka suhunya semakin rendah. Demikian pula jumlah curah hujan di lereng dan puncak pegunungan yang menghadap ke arah datangnya angin, relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan curah hujan pada lembah-lembah. Pengaruh tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuan Tumbuh-tumbuhan mempengaruhi pelapukan batuan dengan 2dua cara. Secara mekanis, karena akar tumbuh-tumbuhan dapat menembus batuan. Pertambahan panjang dan besar akar tumbuh-tumbuhan dapat memecahkan batuan yang ditembusnya. Secara kimia, prosesnya yaitu karena sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk dapat mengurangi asam arang dan asam humus yang merupakan faktor pelapuk yang kuat. Oleh karena itu jenis dan banyaknya tumbuh-tumbuhan di suatu daerah sangat besar pengaruhnya terhadap proses pelapukan. Sebenarnya antara tumbuh-tumbuhan dan hasil pelapukan terdapat hubungan timbal balik karena tumbuh-tumbuhan hidup pada hasil pelapukan batuan yang telah menjadi tanah, sebaliknya proses pelapukan dapat dipercepat oleh adanya tumbuh-tumbuhan. Berikut ini terdapat tiga jenis jenis pelapukan, antara lain 1. Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan yang mengakibatkan komposusunan sisi batuan dan bentuk batuan berganti. Akibat pelapukan kimia ialah karena terdapatnya proses kimia dengan mineral batuan dan air maupun humiditas udara. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pelapukan kimiawi yaitu sebagai berikut. Komposisi Batuan Ada mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang, ada juga yang sulit. Bagi mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang akan lebih cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang. Iklim Daerah yang iklim basah dan panas, misalnya hujan tropis akan mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat lapuk. Ukuran Batuan Makin kecil ukuran batuan, makin intensif reaksi kimia pada batuan tersebut, berarti makin cepat pelapukannya. Vegetasi dan Binatang Dalam hidupnya, vegetasi dan binatang menghasilkan asam-asam tertentu, misalnya oksigen dan gas asam arang, sehingga mudah bereaksi dengan batuan dan mempercepat pelapukan pada batuan. 2. Pelapukan Fisika Pelapukan fisika merupakan proses pemusnahan batuan secara fisis tanpa mendapati transformasi susunan batuan. Pelapukan fisika dapat diakibatkan oleh pengembangan, penyusunan air dalam pori-pori batuan, transformasi temperatur secara serempak dan perbandingan siang dan malam yang besar. Ada 5 faktor yang memegang peranan penting dalam pelapukan fisika, antara lain Pemuaian batuan akibat berkurangnya beban. Proses ini terjadi pada batuan yang semula tertimbun di dalam lapisan kulit bumi oleh lapisan batuan lain. Kemudian batuan yang menimbuninya sedikit demi sedikit tererosi, sehingga ketebalannya berkurang, yang berarti tekanan terhadap lapisan batuan yang ada di bawahnya semakin berkurang. Oleh peristiwa itu batuan tadi mengalami pemuaian dan terjadilah retakan-retakan yang makin lama makin bertambah lebar, sehingga memungkinkan batuan tersebut terpecah-pecah. Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada batuan granit yaitu sejenis batuan beku dalam yang mempunyai struktur berlapis-lapis atau retak-retak setelah tersingkap di permukaan bumi. Pembentukan kristal-kristal dalam celah-celah atau lapisan-lapisan batuan Proses ini terjadi di daerah beriklim dingin. Di daerah ini suhu udara pada siang hari panas, sehingga yang ada pada celah-celah batuan dalam bentuk cair. Pada malam hari suhu turun sampai beberapa derajat di bawah nol. Penurunan suhu yang demikian maka air tadi membeku menjadi Kristal Es. Perubahan suhu Perubahan suhu selain dari erat kaitannya dengan pembentukan kristal-kristal es seperti telah dikemukakan berpengaruh pula terhadap pelapukan batuan dalam bentuk lain. Perubahan suhu dalam hal ini tidak perlu sampai mencapai titik beku. Batuan terdiri dari kristal-kristal yang berbeda koefisien pemuaiannya besarnya pemuaian setiap ditingkatkan panasnya 10C. oleh karena itu kalua suhunya naik maka pemuaian kristal-kristal pembentuk batuan tidak sama. Demikian pula kalau suhunya turun maka pengkerutannya tidak sama. Oleh karena sering terjadi perubahan suhu hubungan antara kristal-kristal pada bagian luar batuan menjadi longgar, akhirnya retak-retak dan mengelupas. Pengelupasan ini disebut exfoliasi massa. Apabila kristal-kristal pembentuk batuan itu lepas-lepas menjadi butir-butir yang terpisah-pisah maka prosesnya disebut exfoliasi peristiwa itu tidak terjadi karena perubahan suhu tidak mempengaruhinya. Kegiatan organisme Pengaruh organisme terhadap pelapukan fisis tidak besar. Yang dimaksud dengan organisme disini adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Pengaruh akar, tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuan telah diuraikan pada bagian yang lalu. Disini hanya akan ditegaskan bahwa pengaruh tumbuh-tumbuhan tidak terbatas hanya pada tumbuh-tumbuhan berakar besar dan panjang, karena akar lumut pun mampu melapukan batuan. Misalnya lumut yang tumbuh di atas batuan yang terletak di tempat lembab, akan menyebabkan terjadinya exfoliasi masa pada bagian luar batuan tersebut. Pengaruh hewan, yaitu semut, anjing tanah, dan binatang-binatang lain yang hidup dalam lapisan tanah sering mengangkut butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan. Walaupun pengaruhnya sangat kecil namun hal ini penting untuk diketahui. Selain dari itu tidak kurang pentingnya pengaruh manusia terhadap pelapukan ini, baik yang langsung maupun tidak langsung. Namun perbuatan manusia sering dipisahkan dari pengaruh terhadap proses pelapukan ini karena manusia merupakan makhluk budaya yang memiliki kemampuan tersendiri. Penarikan oleh koloid-koloid tanah Koloid tanah ialah bahan mineral dan bahan organisme yang sangat halus, sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi persatuan berat. Koloid berasal dari kata Yunani yang berarti seperti lem. Yang termasuk ke dalam koloid tanah adalah liat koloid anorganik dan humus koloid organik. Karena kemampuannya untuk manarik butir-butir batuan lain, maka apabila koloid ini berdampingan dengan batuan induk maka bagian luar batuan itu akan tertarik oleh koloid-koloid tanah menjadi bagian-bagian kecil sehingga terlepas dari kesatuannya. Partikel-partikel koloid yang sangat halus disebut micell micro cel umumnya bermuatan listrik negatif. Apabila bersentuhan dengan ion-ion bermuatan listrik negatif kation, maka kation tersebut akan tertarik. Dengan proses demikian maka bagian luar dari batuan induk akan terceraiberai menjadi butir-butir kecil. Sifat penting dari pelapukan fisis ialah bahwa dengan pelapukan ini tidak mengubah susunan kimiawi batuan, karena hanya terpecah saja. 3. Pelapukan Biologi Pelapukan biologi merupakan rusaknya batu-batuan akbiat aktivitas makhluk hidup. Aktivitas makhluk hidup ini ada yang bersifat mekanik dan kimiawi. Aktivitas mekanik menimbulkan pelapukan biomekanik. Contohnya, manusia memecah batu, mengolah tanah, menggali lubang tambang, pijakankaki hewan-hewan besar menimbulkan lubang hingga tanah longsor, dan desakan akar dapat memecah batuan atau tembok. Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Contoh Pelapukan Berikut ini terdapat tiga contoh yang terjadi pada pelapukan, antara lain 1. Contoh Pelapukan Biologi Terdapat beberapa contoh dari pelapukan biologi, antara lain sebagai berikut Lumut yang bertunas di bidang batuan menguatkan batuan transformasi degradasi. Melempemnya bidang batuan efek dari proses peresapan akar dan tingginya pH di sekeliling bidang batuan tersebut efek dari ekskresi sisa metabolisme lumut untuk membuat bidang batuan transformasi korosi Penerobosan akar tumbuhan ke dalam ruang batuan untuk mengapit batuan sehingga batuan transformasi keretakan 2. Contoh Pelapukan Kimia Terdapat beberapa contoh dari pelapukan kimia, antara lain sebagai berikut Proses penghancuran batuan kapur gamping efek dari bidsan dengan air Hidrolisis air hujan mengakibatkan naiknya fase keasaman di sekeliling batuan. Ion H+ menguatkan terbentuknya korosi batuan Oksidasi batuan yang kaya mineral besi menguatkan hubungan mineral di bidang batuan berupa layuh dan terungkai 3. Contoh Pelapukan Fisika Terdapat beberapa contoh dari pelapukan fisika, antara lain sebagai berikut Pada siang hari sebentuk batu mendapati pengembangan karena efek panas matahari dan malam harinya akan menyusut karena efek udara yang dingin Hancurnya batuan gurun efek dari transformasi iklim harian secara berlebihan Penghabluran air garam pada batuan di ekosistem pesisir Terjadi longsor batuan di kawasan topografi yang terjal Dampak Pelapukan Dibawah ini terdapat beberapa dampak pelapukan, antara lain 1. Dampak Positif Dibawah ini terdapat dua dampak positik pada pelapukan, antara lain Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang indah dan menjadi objek wisata, contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat. Pelapukan di daerah kapur dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalaktit dan stalagmit yang dapat menjadi tujuan wisata, contoh Goa Maharani di Lamongan, Goa Jatijajar dan Goa Petruk di Kebumen. 2. Dampak Negatif Dibawah ini terdapat dua dampak negatif pada pelapukan, antara lain Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan termasuk bangunan-bangunan, terutama pada bagian dinding-dindingnya sehingga sangat merugikan manusia. Pelapukan juga dapat merusak batu-batu candi peninggalan sehingga sangat merugikan manusia. Candi adalah peninggalan dari nenekmoyang yang harus kita lestarikan Demikian Pembahasan Tentang Pelapukan Pengertian, Proses, Faktor, Jenis dan Dampak dari Kami Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca Proses Terjadinya PelapukanFaktor yang Mempengaruhi PelapukanPengaruh struktur batuan terhadap pelapukanPengaruh iklim terhadap pelapukanPengaruh topografi terhadap pelapukanPengaruh tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuanJenis Jenis Pelapukan1. Pelapukan Kimia2. Pelapukan Fisika3. Pelapukan BiologiContoh Pelapukan1. Contoh Pelapukan Biologi2. Contoh Pelapukan Kimia3. Contoh Pelapukan FisikaDampak Pelapukan1. Dampak Positif2. Dampak Negatif
Berikutini adalah beberapa penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu: Adanya perbedaan temperatur yang tinggi Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun, di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas.
Daftar Isi1 Pengertian Pelapukan2 Macam-macam Pelapukan3 Faktor &Proses Pelapukan4 Proses Pelapukan Biologis pelapukan organik5 Jenis Pelapukan Mekanis atau Pelapukan Organis/Biologis6 Dampak Pelapukan7 Contoh Pelapukan Biologis Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah belahan, penghancuran, transformasi batuan, dan mineralmineral penyusunnya menjadi materi lepas regolit di permukaan bumi. Hanafiah, 20051 Proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan yg berasal dari The processes by which rock is broken into smaller pieces by the action of the weather–proses dimana batu dipecah menjadi potongan kecil oleh aksi cuaca– Cambridge Dictionary Disintegration or alteration of rock in its natural or original position at or near the Earth’s surface through physical, chemical, and biological processes induced or modified by wind, water, and climate–disintegrasi atau perubahan batuan dalam posisi alami atau asli pada atau dekat permukaan bumi melalui fisik, kimia, biologi dan proses induksi atau dimodifikasi oleh angin, air, dan iklim— Encyclopedia Britannica The action of the weather conditions in altering the color, texture, composition, or form of exposed objects; specifically the physical disintegration and chemical decomposition of earth materials at or near the earth’s surface –aksi kondisi cuaca dalam mengubah warna, tekstur, komposisi, atau bentuk benda terkena; khususnya disintegrasi fisik dan dekomposisi kimia bahan bumi pada atau dekat permukaan bumi—Encyclopedia Britannica dictionary Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi Wikipedia Indonesia Macam-macam Pelapukan Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini Akibat pemuaian Akibat Pembekuan Air Akibat perubahan Suhu tiba-tiba Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst. Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur. Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Faktor &Proses Pelapukan Pelapukan batuan disebabkan 3 faktor Pelapukan biologi pelapukan yg disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, misalnya oleh lumut, akar tanaman Pelapukan kimia proses pelapukan yg disertai perubahan struktur kimia batuan, misalnya proses oksidasi oleh oksigen dan proses hidrolis oleh air.Ø Pelapukan fisika proses pelapukan tanpa disertai perubahan komposisi, misalnya pengaruh sinar matahari, perubahan temperatur pemanasanØ & pendinginan. Proses Pelapukan Biologis pelapukan organik Pelapukan biologis disebabkan oleh makhluk hidup yang memecah batu baik secara fisik maupun kimia. Makhluk hidup penyebab pelapukan ini mencakup berbagai macam organisme dari bakteri hingga tanaman dan hewan. Misalnya, lumut memainkan peran penting dalam pelapukan karena mereka kaya akan agen chelating, yang menangkap unsur-unsur logam dari batuan yang lapuk. Beberapa lumut hidup di permukaan batu epilithic, beberapa aktif hingga menembus permukaan batuan / dalam batuan endolithic, dan yang lain hidup di cekungan dan retakan di batu chasmolithic. Sering kali terjadi kebingungan dalam membedakan antara erosi dan pelapukan. Meskipun pada dasarnya terlihat seperti peristiwa atau proses yang sama, sering kali hal ini yang berakibat menyamakan erosi dengan pelapukan. Hal sebenarnya adalah ada perbedaan yang sangat mendasar antara erosi dan pelapukan. Erosi terjadi pada saat partikel batuan pada umumnya terlepas oleh peristiwa pelapukan berpindah dari batuan asalnya. Hal ini dapat diakibatkan ole gravitasi, udara angin, air, atau es. Pelapukan sendiri merupakan peristiwa yang menyebabkan partikel – partikel batuan terlepas. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengingat perbedaan pelapukan dan erosi adalah jika gaya fisika atau kimia menyebabkan terlepasnya partikel batuan dan partikel tersebut masih berada ditempat ia jatuh, maka peristiwa tersebut pelapukan. Akan tetapi bila partikel tersebut mulai bergerak atau berpindah, peristiwa perpindahan tersebut adalah erosi. Jenis Pelapukan Berdasarkan proses terjadinya dan faktor penyebabnya pelapukan, pelapukan digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu Pelapukan Mekanis atau Fisis Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah Pelapukan yang bersifat merombak batuan tanpa ada perubahan kimia paada mineral-mineral penyusunnya. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, karbonasi, dan dehidrasi atau penguapan. Pelapukan kimiawi selain mengubah bentuk dari batuan dan juga merubah struktur kimianya Pelapukan Organis/Biologis Kita pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Kita juga pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Dampak Pelapukan Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Contoh Pelapukan Biologis Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa tersebut sering disebut pelapukan masih banyak lagi contoh-contoh yang berperan dalam proses pelapukan bemacam-macam pelapukan biologi pelapukan organik tenaga penghancurnya berupa makhluk hidup. contohtumbuhan, hewan dan manusia pelapukan fisika mekanik tenaga penghancurnya adalah temperatur, suhu, udara, air dan lain-lain pelapukan kimia dekomposisi tenaga penghancurnya perupa zat kimia. contohsenyawa, oksigen, atom, dan lain-lain Demikianlah artikel dari mengenai Pelapukan Biologi Pengertian, Contoh, Faktor Penyebab,Macam, Jenis, Dampak, semoga artikel ini bermafnaat bagi anda semuanya.
Wilayahtanah yang langsung dipengaruhi oleh akar adalah . Tanah dan keberlangsungan kehidupan. DRAFT. 9th grade. Pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah . answer choices Proses di dalam tubuh yang sangat membantu pelapukan batuan secara kimia adalah . answer choices . respirasi. fotosintesis. reproduksi.
Mahasiswa/Alumni Universitas Padjadjaran29 Maret 2022 0447Halo Canis, Kakak bantu jawab ya Jawaban untuk soal ini adalah C. Pelapukan merupakan peristiwa penghancuran massa batuan menjadi massa tanah yang terjadi secara fisika, kimia, dan biologis. Pelapukan fisika merupakan penghancuran secara mekanis dari batuan induk menjadi partikel-partikel kecil akibat pengaruh dingin, panas, angin, sinar matahari, iklim, cuaca, dan abrasi. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. Semoga membantu! CLCsering disebut juga sebagai Non- Autoclaved Aerated Concrete (NAAC). Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).
Bumi baca kerak Bumi adalah tempat dimana berbagai makhluk hidup dan menjalankan aktifitasnya sehari- hari. ada berbagai macam komponen yang akan kita temukan di Bumi baca inti Bumi. Komponen- komponen yang ada di Bumi tersebut bukan hanya komponen yang hidup saja, namun juga komponen yang tidak hidup. Komponen- komponen yang hidup dan tidak hidup ini saling berdampingan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Komponen hidup sering disebut dengan komponen biotik, dan komponen yang mati sering juga disebut dengan komponen abiotik. Komponen hidup abiotik contohnya adalah manusia, binatang, tumbuh- tumbuhan maupun berbagai macam mikroorganisme. Sementara komponen abiotik diantaranya adalah elemen- elemen seperti tanah baca jenis-jenis tanah, udara baca polusi udara, cahaya matahari baca bagian- bagian matahari, kelembaban, batuan, dan lain penghuni Bumi, ada banyak sekali kejadian atau peristiwa yang dialami oleh berbagai makhluk penghuni Bumi ini. Banyak sekali siklus yang dapat kita temui di Bumi. Salah satu siklus yang dialami oleh komponen Bumi adalah batuan baca terjadinya siklus batuan. Batuan dapat berubah bentuk menjadi tanah setelah sekian lama dan karena beberapa hal tertentu. Hal ini dinamakan dengan pelapukan. Pelapukan hampir terjadi di banyak komponen, tidak hanya batuan saja. Bahkan kita, manusia juga akan mengalami makhluk hidup manusia, binatang, dan tumbuhan apabila telah mati, maka akan mengalami pelapukan pada jasadnya. Jasad manusia apabila telah dikubur maka dalam jangka waktu tertentu akan melebur menjadi tanah. Demikian halnya dengan binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Selain makhluk hidup, ada beberapa benda mati yang juga mengalami pelapukan. Namun kata pelapukan ini sebenarnya memang hanya digunakan untuk menguraikan umur PelapukanKita telah membicarakan mengenai pelapukan sebelumnya. Lalu, apa itu pelapukan? Berbicara mengenai pelapukan rasanya tidak lengkap tanpa memahami makna pelapukan yang sebenarnya. Yang dinamakan pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Selain pengertian tersebut, pelapukan juga dapat dijelaskan sebagai proses perubahan komposisi dan pemecahan batuan atau material- material lainnya yang terjadi di atas permukaan Bumi akibat adanya proses secara fisika, kimia, maupun ini merupakan proses alami yang bekerja menghancurkan batuan menjadi tanah. Pengertian lain mmengenai pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan juga material tanah pada atau dekat dengan permukaan Bumi yang disebabkan proses fisika, kimia, maupun biologi. Adapun proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Selain sangat dipengaruhi oleh waktu, adanya pelapukan batuan baca batuan penyusun Bumi ini juga dipengaruhi berbagai macam faktor merupakan proses berubahnya batuan menjadi tanah secara alamiah melalui proses kimia, fisika atau biologi. Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas berbagai macam jenis. Secara umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini adalah sebagai berikutPelapukan FisikaJenis pelapukan yang pertama adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika adalah proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling dominan tersebut adalah suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim. Jenis pelapukan fisika ini hanya bisa ditemukan di daerah yang mempunyai iklim ekstrim, seperti sub tropis, gurun baca gurun terbesar di dunia, pesisir pantai baca manfaat pantai, dan daerah- daerah yang mempunyai topografi yang curam. Adapun beberapa contoh pelapukan fisika ini antara lain adalah sebagai berikutMelapuknya batuan di daerah gurun akibat adanya perubahan cuaca harian secara ekstrim. Suhu udara tinggi pada siang hari akan membuat batuan memuai, kemudian pada malam hari suhu udara akan turun dan membuat batuan menjadi mengkerut. Karena proses ini berlangsung secara berulang- ulang akan memungkinkan ikatan mineral dalam batuan mengalami pelemahan sehingga pada akhirnya batuan akan hancur menjadi beberapa air garam yang terjadi pada batuan di pantai. Kristalisasi garam yang terjadi pada pori batuan di sekitar ekosistem pantai akan menekan batuan secara endogen sehingga akan memunculkan kemungkinan batuan akan KimiaJenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan kimia. Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan kimia ini antara lain adalah solution, hidrolisis, dan oksidasi. Adapun beberapa contoh pelapukan kimia ini antara lain adalah sebagai berikutHidrolisis air hujan yang akan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. Ion H+ yang muncul akan memungkinkan terjadinya korosi pada yang terjadi pada batuan yang kaya mineral besi akan memungkinkan ikatan mineral di permukaan batuan menjadi lemah dan pada akhirnya mengalami pelarutan batuan kapur gamping akibat reaksinya terhadap air baca jenis air.Berbicara mengenai pelapukan kimia, kita akan mengenal adanya 4 proses yang termasuk dalam pelapukan kimia. Adapun 4 proses tersebut antara lain adalahHidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan yaitu peroses penguraian air atas unsur- unsurnya menjadi ion- ion yang bersifat positif dan yaitu proses pengkaratan yaitu pelapukan batuan yang disebabkan karena beberapa proses yang akan kita temukan dalam pelapukan batuan secara kimiawi. Proses tersebut hanya akan kita temui pada pelapukan yang bersifat kimiawi Biologi atau Organik Jenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan biologi atau pelapukan organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata lain pelapukan biologi ini terjadi karena disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi karena adanya peranan organisme- organisme organisme- organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan, jamur, bakteri, atau bahkan manusia. Proses pelapukan biologi atau organik ini melibatkan 2 cara, yaitu cara biokimia dan cara mekanis. Adapun contoh pelapukan secara biologi atau organik ini antara lain adalahPenetrasi akar tumbuhan ke dalam sela- sela batuan akan menekan batuan tersebut, sehingga akan mengalami lumut di atas batuan. Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami degradasi. Kelembapan di permukaan batuan akibat adanya proses penyerapan akar disertai dengan tingginya pH di sekitar permukaan batuan akan membuat permukaan batuan tersebut mengalami beberapa jenis dari pelapukan batuan yang terdiri atas pelapukan kimiawi, pelapukan fisika dan juga pelapukan boilogi atau organik. Dari uraian di atas kita mengetahui bahwa pelapukan batuan bisa terjadi dengan beberapa cara yang berbeda- faktor yang Mempengaruhi Terjadinya PelapukanSudah dikatakan sebelumnya bahwasannya mengenai pelapukan ini terjadi karena adanya berbagai macam faktor. Setidaknya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pelapukan, antara lain adalah sebagai berikutWaktuFaktor yang sangat erat dan sangat identik dengan peristiwa pelapukan adalah waktu. Sering orang- orang mengatakan bahwasannya pelapukan ini terjadi karena sebuah batuan sudah terlalu lama atau terlalu tua, hingga akhirnya batuan tersebut megalami pelapukan. Bahkan waktu merupakan faktor pertama yang akan digunakan sebagai alasan mengapa pelapukan tersebut benar, sebuah batuan akan mengalami pelapukan setelah batuan tersebut berumur lama atau tua. Hal ini akan menyebabkan tingkat kepadatan batuan menjadi menurun dan batuan tersebut akan mengalami pelapukan hingga pada akhirnya menjadi tanah baca ciri tanah yang subur dan tidak subur.Jenis batuan dan struktur batuan tersebutFaktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan adalah jenis batuan dan strukturnya. Telah kita ketahui bersama bahwasannya batuan di dunia ini memiliki berbagai macam jenis batuan yabg berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Kemudian mengenai struktur batuan, yaitu sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan itu sendiri. Sifat fisik batuan meliputi warna sufat kimia batuan adalah unsur- unsur kimia yang terkandung di dalam batuan tersebut. Sifat kimia dan sifat fisikan yang dimiliki oleh batuan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan daya tahan batuan terhadap pelapukan. Adapun jenis batuan yang mudah lapuk diantaranya adalah batu lempeng atau batuan sedimen. Sementara batuan yang sulit lapuk misalnya adalah batuan selanjutnya yang mempengaruhi pelapukan adalah topografi. Keadaan topografi muka Bumi juga mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan- batuan yang berada di lereng yang curam cenderung akan mudah untuk mengalami pelapukan dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat yang demikian? Hal ini karena pada lereng yang curam, batuan akan sangat mudah terkikis atau terlapukkan karena akan langsung bersetuhan dengan cuaca di sekitar batuan tersebut berada. Tetapi pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti oleh berbagai macam endapan yang pada akhirnya akan memperlambat proses pelapukan batuan selanjutnya yang akan mempengaruhi proses pelapukan adalah adanya organisme. Organisme marupakan hal yang cukup penting dalam proses pelapukan, seperti halnya dengan proses penguraian tumbuh- tumbuhan secara dan cuacaFaktor selanjutnya yang sangat kuat kaitannya dengan pelapukan adalah mengenai cuaca dan juga iklim baca iklim di Indonesia. Unsur- unsur cuaca dan juga iklim yang akan mempengaruhi proses pelapukan antara lain adalah suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain sebagainya. Di daerah yang memiliki iklim lembab dan juga panas, batuan akan cepat mengalami proses pelapukan. Selain itu pergantian antara siang dan juga malam yang dingin akan semakin membuat pelapukan mudah terjadi, apabila hal ini dibandingkan dengan daerah yang memiliki iklim vegetasiFaktor selanjutnya yang mempengaruhi adanya pelapukan adalah keadaan vegetasi. Vegetasi atau tumbuh- tumbuhan juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi proses pelapukan. Hal ini disebabkan akar- akar tumbuhan tersebut dapat menembus celah- celah batuan. Apabila akar- akar tersebut semakin membesar maka kekuatannya akan semakin besar pula dalam menerobos batuan. Selain akar- akar, serasah dedaunan yang gugur juga akan membantu mempercepat batuan melapuk. Hal ini disebabkan karena serasah batuan mengandung zat- zat asam arang dan juga humus yang dapat merusak kekuatan pada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan. Keberadaan faktor- faktor tersebut akan sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan yang pada akhirnya akan mengubahnya menjadi tanah baca tanah liat. Selain adanya faktor- faktor yang mempengaruhi, tentu saja akan ditemukan pula beberapa agen yang terlibat dalam proses pelapukan ini. Lalu apa saja agen- agen yang terlibat tersebut? Beberapa agen yang berperan dalam pelapukan antara lain adalah air, es, garam, tanaman, binatang dan juga perubahan suhu.
jHR6.
  • vug9xxzykt.pages.dev/255
  • vug9xxzykt.pages.dev/287
  • vug9xxzykt.pages.dev/85
  • vug9xxzykt.pages.dev/192
  • vug9xxzykt.pages.dev/238
  • vug9xxzykt.pages.dev/115
  • vug9xxzykt.pages.dev/15
  • vug9xxzykt.pages.dev/320
  • vug9xxzykt.pages.dev/175
  • pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah