Jika kamu terlalu berharap banyak pada seseorang, bersiap-siaplah untuk merasakan kekecewaan yang besar pula. Kamu boleh menaruh harapan yang besar, tapi hanya kepada Allah Swt.. Jangan pada sesama manusia yang kemungkinan kan membuatmu terluka. 7. Pahlawan untuk Dirimu Sendiri. Jangan terlalu berharap pada orang lain.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa, berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa. Sudah beberapa kali saya membaca kalimat ini, entah itu status orang ataupun di PM. Mari kita telaah sedikit apa sebenarnya arti kalimat itu. Kita mungkin salah satu orang yang pernah menempel PM tersebut di medsos, bbm atau WA, tapi mengertikah kita artinya atau itu hanya sebentuk kalimat sederhana yang akan berlalu begitu saja dan mudah dilaksanakan. Kalimatnya sih sederhana dan sangat betul sekali, jangan berharap kepada manusia tapi berharaplah kepada Allah, lantas bagaimana penerapannya ? sementara kita seringkali mengucapkan kalimat2 seperti "semoga Accounting ngk telat transfer gaji bulan ini ?" atau "semoga Ibu kos ngk nagih bayaran kosan hari ini" atau "semoga direksi ngk jadi ke kantor cabang hari ini" dan jenis2 kalimat lain yang isinya mirip2. Bukankah kalimat2 yang kita ucapkan itu sebenarnya sama halnya dengan "berharap kepada manusia", padahal lucunya di PM kita terpampang kalimat " Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa, berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa". Menulis hal ini bukanlah patokan bahwa saya tahu, justru karena saya tidak tahu dan ingin tahu maknanya, saya jadi berkeinginan menulis ini, membuat saya mencari sedikit bacaan lalu merenunginya. Pada intinya, semua yang ada di bumi bergerak atas ijin Allah SWT, semua dibawah kendalinya. Kita bisa makan, tersenyum, bergerak kesana kesini, berkata kata, atau merasa sedih semua adalah kendaliNya, kita ini ibarat boneka, hanya saja kita diberi hati untuk merasakan dan akal untuk berpikir. Nah, itulah dasar tulisan ini, bahwa pada akhirnya kita ini hanya boneka, hanya menerima saja aturanNya. lalu bagaimana cara kita berharap bukan kepada manusia tapi hanya kepada Allah ? jawabannya tentu saja kita harus taat kepada Allah, kita harus mendekatiNya, jangan menjauh dariNya, karena semakin kita menjauh Dia juga akan jauh, tapi ketika kita mendekat Dia akan semakin mendekat. Jika kita punya masalah dengan atasan kita, jangan pusing dengan pemikiran saya harus gimana ke bos, saya harus melakukan apa, tapi pertama curhatlah kepada Allah SWT, jika kita masih berpikir pertama kali "saya harus gimana ke bos" itu artinya kita masih berharap kepada manusia. Coba begitu ada masalah dengan atasan, pertama berdoalah dulu kepada Allah SWT, karena Allah jualah yang menguasai hati dan pikirin bos kita, karena bos kita itu hanya makhluknya, hanya bonekanya Allah. Setelah berdoa, baru berpikir melakukan apa ke bos. Itu baru perbuatan benar yang mencerminkan "jangan berharap kepada manusia tapi berharap kepada Allah". Mari kita rayu Allah sebanyak banyaknya agar hati kita merasa dekat denganNya, ketika dekat, maka insyaAllah kita akan lebih mudah meminta KepadaNya. Dekat dengan anggota DPR, pejabat polisi atau walikota saja kita sudah merasa hebat dan merasa ada Backingan, apalagi ketika dekat dengan Allah yang menguasai jiwa semua pejabat itu. Sobat, Allah itu jauh jauuuuh lebih tinggi dari anggota dewan, walikota atau presiden, tapi kebanyakan prilaku kita tidak mencerminkan itu. Lihat betapa bangganya kita ketika merasa kenal dengan walikota padahal hanya sebatas kenal bukan dekat lho, trus betapa sombongnya kita ketika ada saudara yang menjadi pejabat tinggi di kepolisian "saya mah ada backingan di kepolisian", itu prilaku yang kita temui sehari hari. Mari kita beristiqfar, betapa selama ini kita tidak menomorsatukan Allah dalam kehidupan kita, sadar atau tidak sadar prilaku kita itu mencerminkan itu, walaupun kata2 atau status kita berkata menomorsatukan Allah. Mari mohon ampun kepada Allah sebanyak banyak...Mari menjadi pribadi yang lebih baik di siang hari yang mendung. Lihat Humaniora SelengkapnyaSeorang Muslim hanya memperhitungkan ridha atau murka Allah SWT. Cara Mendapat Ridha Allah SWT. Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi) REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Quran, Bandung Ustadz Teguh Turwanto, menyampaikan tentang bagaimana Allah menanamkan rasa kasih sayang kepada seorang hamba, dijelaskan dalam๏ปฟKHUTBAH JUMAT Hanya Berharap Kepada Allah ุงููุญูู ูุฏู ููููู ุงูููุฐูู ุฃูููุนูู ู ุนูููููููุง ุจูุงููุฃูู ูููุงููุ ููุฃูุจูุงุญู ููููุง ุงูุชููููุณููุจู ุจูููุง ุนููู ุทูุฑููููู ุญููุงูููุ ููุดูุฑูุนู ููููุง ุชูุตูุฑูููููููุง ููููู ูุง ููุฑูุถููู ุงููููุจูููุฑู ุงููู ูุชูุนูุงููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงูููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู ุฐูู ุงููุฌููุงููู ููุงูุฅูููุฑูุงู ูุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุฃูููุฑูู ู ุงููููุงุณู ูููู ุจูุฐููู ุงูุฏููููููุง ุนูููู ุงููุฅูุณููุงูู ู ุตููููู ุงูููู ุนูููููู ููุนูููู ุขูููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ููู ููู ุชูุจูุนูููู ู ุจูุฅูุญูุณูุงูู ููุณููููู ู ุชูุณูููููู ูุงุ ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏู ุฃููููููุง ุงููููุงุณูุ ุงุชููููููุง ุงูููู ุชูุนูุงููู ููุฃูุฏููููุง ู ูุง ุฃูููุฌูุจู ุงูููู ุนูููููููู ู ูููู ุฃูู ูููููููู ู Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Kita bersyukur kepada Allah yang masih memberikan iman dan islam di dalam jiwa dan raga. Dua karunia sebagai bekal Sentosa di dunia dan alam setelahnya. Allah juga masih memberi kita nikmat aman menjalankan syariat agama. Menunaikan shalat tanpa todongan senjata, membaca quran dan mengagungkan syiar islam tanpa takut hilang nyawa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang mengikuti sunah Rasulullah hingga hari kiamat. Tak lupa khatib mewasiatkan takwa kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah semua, lantaran takwa menjadi bekal terbaik untuk menghadap sang pencipta. Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Istilah fakir, sering diidentikkan dengan orang yang tidak memiliki harta yang cukup untuk kelangsungan hidup secara layak. Karenanya, dalam aturan fikih orang fakir berhak menerima zakat. Inilah satu makna dari fakir, tidak memiliki harta yang bisa menutupi kebutuhan hidupnya. Namun makna kefakiran yang lebih umum adalah ibaaratun an faqdi maa huwa muhtaajun ilaihiโ, ungkapan terhadap ketiadaan sesuatu yang dibutuhkan, seperti yang dijelaskan al-Ghazali dalam Ihyaโ-nya. Dari sudut pandang ini, seseorang cukup dikatakan fakir ketika masih ada kebutuhan atau keperluan yang belum bisa ia dapatkan. Maka tidak diragukan lagi, bahwa segala yang ada selain Allah Taโala adalah fakir. Firman Allah Taโala, ููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฃูููุชูู ู ุงููููููุฑูุงุกู ุฅูููู ุงูููููู ููุงูููููู ูููู ุงููุบูููููู ุงููุญูู ููุฏู [ูุงุทุฑ/15] โWahai manusia, kamulah yang fakir kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.โ QS. Faathir 15 Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Sisi kefakiran manusia bisa dibilang nyaris atau bahkan tak terhingga, karena hajat keperluan manusia memang tak ada hingganya. Selalu ada tuntutan kebutuhan yang ingin diraihnya, sebagai apapun dan kapanpun ia berada. Yang sakit butuh sembuh, yang sehat ingin berkarya. Yang miskin ingin kaya, yang kaya ingin wibawa. Karyawan butuh pekerjaan, pengusaha pun butuh karyawan. Rakyat mengharap bantuan pejabat, pejabat juga butuh dukungan rakyat. Yang bujang ingin menikah, yang menikah ingin memiliki anak, yang memiliki anak ingin juga agar anak bisa berbakti kepadanya. Dan begitulah, setiap manusia memiliki sisi kefakiran, selalu ada kebutuhan yang ingin diraihnya. Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Karena fakirnya manusia, maka tatkala manusia membantu orang lainpun, sebenarnya ia lakukan demi membantu dirinya sendiri. Karena tak ada bantuan tanpa pamrih, tak ada pertolongan yang murni tanpa tendensi. Dengan kata lain, ketika sesorang berbuat baik kepada orang lain, cepat atau lambat, langsung atau tidak langsung sejatinya kebaikan itu hanyalah jembatan yang ia gunakan untuk membantu dirinya sendiri mendapatkan apa yang ia butuhkan. Yang membedakan manusia dari sisi ini hanyalah jenis tendensi yang dmiliki dan lebih khusus lagi, kepada siapa harapan itu ditujukan. Ada seseorang yang berbuat baik kepada orang lain, tapi tujuan ia membantu karena ingin mendapat sesuatu yang sama atau lebih dari orang yang dibantunya. Seandainya tak ada gambaran keuntungan yang bisa diharapkan dari orang yang hendak dibantunya, niscaya ia tidak akan membantunya. Seperti membantu tetangga dalam penyelenggaraan resepsi agar kelak tetangga membantunya pula saat ia menyelenggarakan resepsi. Memberi kado pernikahan agar saat dia menikah juga mendapat kado balasan. Atau mengulurkan bantuan kepada orang lain agar yang dibantu bisa memberikan peluang pekerjaan, dan masih banyak lagi kasus yang lain. Singkatnya, sebenarnya ia yang membutuhkan bantuan, lalu dia membantu orang lain agar kebutuhnnya terpenuhi. Balasan yang diharapkan, tak selalu berupa materi. Karena ada orang-orang yang sudah berkecukupan secara materi, tapi masih membutuhkan ucapan terimakasih, butuh pengakuan, penghormatan, penokohan atau hanya sekedar kalimat pujian. Seandainya bantuannya tidak membuahkan apa yang mereka kehendaki, niscaya akan ada keluhan dan penyesalan. โSi fulan tidak tahu terimakasihโฆair susu dibalas air tubaโฆkacang lupa kulitnya,โ dan banyak lagi keluhan senada dilontarkan. Dan selagi seseorang membantu orang lain agar orang lain membantunya, dia harus bersiap-siap untuk kecewa. Karena manusia banyak lupa akan jasa orang lain terhadapnya. Dan sebagian lagi tidak menganggap istimewa bantuan kita, dan yang lain memang tidak pandai berterimakasih. Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Yang paling istimewa adalah orang yang membantu orang lain, namun dia berharap gantinya kepada Allah. Tak masalah baginya membantu orang yang sudah dikenal atau belum dikenalnya, ada potensi balas budi atau tidak, baginya tidak menjadi soal, karena bukan balasan dari mereka yang diharapkan, tapi balasan dari Allah. Seperti perkataan al-abraarโ orang-orang yang berbakti dalam firman-Nya, ุฅููููู ูุง ููุทูุนูู ูููู ู ููููุฌููู ุงูููููู ููุง ููุฑููุฏู ู ูููููู ู ุฌูุฒูุงุกู ููููุง ุดููููุฑูุง โSesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.โ QS. al-Insan 9 Dia tidak menjadi sedih lantaran kebaikannya tak dibalas secara layak, tidak disambut dengan ucapan terimakasih, atau bahkan mendapat perlakuan yang sebaliknya. Karena memang bukan dari mereka balasan diharapkan. Mereka yakin, Allah tidak melupakan kebaikannya, akan menghargai usahanya dan membalasnya dengan balasan yang lebih baik, dan Allah tidak pernah salah dalam mengkalkulasi kebaikan pelakunya. Dan hanya Allah yang bisa membalas kebaikan dengan sempurna, bagi orang yang memang berharap kepada-Nya. Firman Allah Taโala, ููู ูุง ุชูููููููุง ู ููู ุฎูููุฑู ููููููู ุฅูููููููู ู ููุฃููุชูู ู ููุง ุชูุธูููู ูููู ๏ดฟูขูงูข๏ดพ โDan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya dirugikan.โ QS. al-Baqarah 272 Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Begitu dalamnya penghayatan seorang ulama tabiโin Rabiโ bin Khutsaim dalam persoalan ini. Hingga di saat sakit, ia memberikan roti kesukaannya kepada seorang pengemis tua yang tampak kurang waras. Hingga anaknya berkata, โSemoga Allah merahmati ayah, ibu telah bersusah payah membuatkan roti istimewa untuk ayah, kami sangat berharap agar ayah mau menyantapnya, namun tiba-tiba ayah berikan roti itu kepada orang linglung yang tidak tahu apa yang sedang dimakannya.โ Beliau menjawab dengan bijak, โWahai putraku, kalaupun ia tidak tahu apa yang dimakannya, maka sesungguhnya Allah Maha Tahu.โ Maโasyiral muslimin rahimakumullah, Begitulah, semua manusia memang fakir, akan tetapi hendaknya kefakiran kita tertuju kepada Allah, bukan kepada makhluk yang sama-sama fakir. Ya Allah, rahmat-Mu senantiasa kami harapkan, maka janganlah Engkau serahkan nasib kami kepada kami sendiri meskipun sekejap mata. Perbaikilah urusan kami seluruhnya, tiada ilah yang haq kecuali Engkau. Aamiin. ุฃููููููู ูููููููู ูุฐุง ููุฃูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู ูููู ููููููู ู ููููุณูุงุฆูุฑู ุงููู ูุณูููู ููููู ู ููู ููููู ุฐูููุจูุ ููุงุณูุชูุบูููุฑููููู ุฅูููููู ูููู ุงููุบูููููุฑู ุงูุฑููุญูููู ู KHUTBAH KEDUA ุฅูููู ุงููุญูู ูุฏู ูููู ููุญูู ูุฏููู ููููุณูุชูุนููููููู ููููุณูุชูุบูููุฑูููุ ููููุนูููุฐู ุจูุงูููู ู ููู ุดูุฑูููุฑู ุฃูููููุณูููุง ููู ููู ุณููููุฆูุงุชู ุฃูุนูู ูุงููููุงุ ู ููู ููููุฏููู ุงูููู ููููุง ู ูุถูููู ูููู ููู ููู ููุถููููู ููููุง ููุงุฏููู ููููุ ุฃุดูููุฏู ุฃูู ูุงู ุฅูููฐู ุฅูุงูู ุงููููฐูู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑููููู ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู. ุฅูููู ุงูููููู ููู ูููุงุฆูููุชููู ููุตููููููู ุนูููู ุงููููุจููููุ ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุตูููููุง ุนููููููู ููุณููููู ููุง ุชูุณููููู ูุง ุงููููููู ูู ุตูููู ููุณููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนูููู ููุจููููููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุนููููุฎูููููุงุฆููู ุงูุฑููุงุดูุฏููููู ุงููู ูููุฏูููููููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ุฃูุฌูู ูุนููููู ููู ููู ุณูุงุฑู ุนูููู ููููุฌูููู ู ููุทูุฑูููููุชูููู ู ุฅูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู ุงูููู ุงุบููุฑู ููููู ูุณูููู ููู ููุงูู ูุณูููู ุงุชู ูุงูู ุคู ูููู ูุงูู ุคู ูุงุชู ุงููุฃูุญูููุงุกู ู ูููููู ูุงููุฃูู ูููุงุชู ุงูููู ูู ุงููุตูุฑู ุฌููููุณู ุงูู ูุณูููู ููููู ููุนูุณูุงููุฑู ุงูู ูููุญููุฏููููู ููุฏูู ููุฑู ุฃูุนูุฏูุงุกููู ุฃูุนูุฏูุงุกู ุงูุฏููููู ููุฃูุนููู ููููู ูุชููู ุฅูู ููููู ู ุงูุฏููููู ุงููููู ูู ุงููุตูุฑู ุฏูุนูุงุชูููุง ููุนูููู ูุงุฆููุงู ุงูู ูุธููููู ููููู ุชูุญูุชู ููุทูุฃูุฉู ุงูุธุงููู ููู ููููุชูููุฉู ุงูููุงุณูููููู ููุญูููุฏู ุงูุญูุงููุฏููููู ููุจูุบูุถู ุงูุญูุงุณูุฏููู ููุฎูููุงููุฉู ุงูู ูููุงูููููููู ุงููููููู ูู ุงููุณูู ู ููููุง ู ููู ุฎูุดูููุชููู ู ูุง ุชูุญูููู ุจููู ุจูููููููุง ููุจููููู ู ูุนูุงุตูููู ุ ููู ููู ุทูุงุนูุชููู ู ูุง ุชูุจููููุบูููุง ุจููู ุฌููููุชูููุ ููู ููู ุงููููููููู ู ูุง ุชูููููููู ุจููู ุนูููููููุง ู ูุตููุจูุงุชู ุงูุฏููููููุง ุ ููู ูุชููุนูููุง ุจูุฃูุณูู ูุงุนูููุง ุ ููุฃูุจูุตูุงุฑูููุง ุ ูููููููุชูููุง ู ูุง ุฃูุญูููููุชูููุง ุ ููุงุฌูุนููููู ุงููููุงุฑูุซู ู ููููุง ุ ููุงุฌูุนููู ุซูุฃูุฑูููุง ุนูููู ู ููู ุธูููู ูููุง ุ ููุงููุตูุฑูููุง ุนูููู ู ููู ุนูุงุฏูุงููุง ุ ูููุง ุชูุฌูุนููู ู ูุตููุจูุชูููุง ููู ุฏููููููุง ุ ูููุง ุชูุฌูุนููู ุงูุฏููููููุง ุฃูููุจูุฑู ููู ููููุง ุ ูููุง ู ูุจูููุบู ุนูููู ูููุง ุ ูููุง ุชูุณููููุทู ุนูููููููุง ู ููู ูุง ููุฑูุญูู ูููุง ุฑูุจููููุง ููุง ุชูุฒูุบู ูููููุจูููุง ุจูุนูุฏู ุฅูุฐู ููุฏูููุชูููุง ููููุจู ููููุง ู ููู ููุฏููููู ุฑูุญูู ูุฉู ุฅูููููู ุฃูููุชู ุงูููููููุงุจู ููุตูููู ุงููููููู ูู ุนููู ุฎูููุฑู ุฎููููููู ููุฃูููุถููู ููุจูููููู ู ูุญูู ููุฏู ููุนููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ููุณููููู ู ุชูุณูููููู ูุง ููุงููุญูู ูุฏู ููููู ุฑูุจูู ุงูุนูุงูู ููู Padahal janji Allah SWT terhadap insan yang senantiasa menjaga harapan telah dinyatakan. Allah SWT berfirman: โBerharaplah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan harapanmu sekalian.โ (QS. Almukmin: 60). Allah SWT akan mengabulkan harapan bagi siapa saja yang berharap hanya kepada-Nya (QS. Al Baqarah: 186). Maka jelaslah tujuan hidup manusia sesungguhnya, yaitu hanya beribadah kepada Allah Subhanahu Wataโala saja dan bukan untuk yang lain, karena segala macam perbuatan yang kita lakukan mulai dari makan kita, tidur kita, belajar kita, dan segalamacam usaha yang kita lakukan jika kita niatkan untuk beribadah kepada Allah niscaya semua itu adalah pahala bagi kita. Pertama, manusia memiliki dua potensi dalam dirinya, yaitu akal dan nafsu. Dengan nafsu yang dimilikinya, akan memiliki nilai perjuangan lebih dalam menjalani ketaatan kepada Allah swt. Karena nafsu adalah pintu utama masuk setan untuk menggoda manusia. Lain lagi dengan malaikat yang hanya dikaruniai akal tanpa nafsu. oGl6fu6.