beralih ke KH. Dalhar. Sepeninggal kyai Dalhar, pesantren pun dipimpin oleh KH. Ahmad Abdul Haq (mbah Mad Watucongol). Pada tahun 2010 KH. Ahmad Abdul Haq berpulang kemudian kepemimpinan pondok pesantren ini diasuh oleh tiga putra KH. Ahmad Abdul Haq. (Luqman, 2017). Gambar 2.1 menunjukkan peta lokasi pondok Pesantren Darussalam Watucongol.

KH Dalhar Watucongol, Muntilan, Magelang (Mbah Dalhar) merupakan putra Kiai Abdurrahman bin Abdurrauf yang menjadi salah satu panglima perang Pengeran Dipone

Tamat Sekolah Rakyat di Parakan, ia mengaji kepada K.H. Dalhar alias Mbah Dalhar (Pesantren Watucongol, Magelang), ulama besar yang pernah selama delapan tahun berkhalwat - mengasingkan diri untuk memusatkan perhatian pada ibadah (berzikir dan tafakur) kepada Allah SWT - di Gua Hira, tempat Rasulullah SAW melakukan hal yang sama, beruzlah. Sesuai dengan amanat dari (alm) KH Chudlori yang ijin ke Mbah Dalhar Watucongol untuk menghafalkan Al-Quran, ketika itu Mbah Dalhar meminta ke KH Chudlori untuk lebih fokus ke Kutub Turots. Sehingga ini menjadi salah satu alasan kenapa di Pondok Tegalrejo belum ada program tahfidz.
Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai dua putra dan tiga putri, diantaranya Hj. Su`ad Jauharoh (15 September 1960), Hj. Kausar Asyafi`ah (13 April 1964), KH. Khaidar Muhaiminan (18 Desember 1967), KH. Nauval Muhaiminan (27 Desember 1972), dan KH. Dengan mengikuti jejak Mbah Dalhar Watucongol, KH. Muhaiminan Gunardo juga diangkat
Selanjutnya, dalam mengasuh para santri diteruskan oleh putra- putri beliau yaitu KH Dalhar Munawwir, Nyai Hj Jauharoh Munawwir, dan menantu beliau, KH Mufid Mas'ud. Pada tahun 1975- an, KH Mufid Mas'ud dan Ibu Nyai Jauharoh Munawwir pindah ke daerah Candi, Ngaglik, Sleman sehingga Pondok Putri Krapyak diasuh oleh KH Dalhar Munawwir. Mbah Dalhar lahir di Watucongol, Muntilan, Magelang pada 12 Januari 1870 (10 Syawal 1286 H), dan diberi nama Nahrowi oleh ayahandanya, yakni Kyai Abdurrahman ibn Abdurrauf ibn Hasan Tuqo (yang juga salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro). Putra-putri Nabi (Qosyim, Abdullah, Ibrohim, Fatimah, Zainab, Ruqoyyah dan Ummi Kultsum). 7 4nfSG.
  • vug9xxzykt.pages.dev/159
  • vug9xxzykt.pages.dev/330
  • vug9xxzykt.pages.dev/146
  • vug9xxzykt.pages.dev/387
  • vug9xxzykt.pages.dev/203
  • vug9xxzykt.pages.dev/90
  • vug9xxzykt.pages.dev/36
  • vug9xxzykt.pages.dev/118
  • vug9xxzykt.pages.dev/309
  • putra putri mbah dalhar watucongol